Tuesday, October 23, 2018

“PEDAGANG KAYA DAN PEDAGANG MISKIN”

“PEDAGANG KAYA DAN PEDAGANG MISKIN”

Pada suatu pagi yang cerah di Pasar Kemayoran, Jakarta. Ada seorang pedagang kaya dan pedagang miskin yang berjualan bersebelahan. Mereka berjualan buah-buahan dan sayur-sayuran.   

Langsung saja ke TKP...

Bunyi kendaraan transportasi berlalu – lalang. Pagi ini terlihat ramai, karena memang di Pasar selalu ramai. Banyak ibu-ibu dan bapak-bapak ke Pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Pada saat itu …
Pembeli                   :   “Mas, ada jual Apel? [dengan muka polos].
Pedagang Kaya       :       “Oh ada, ini adalah apel kualitas terbaik dikota ini, ditanam dengan proses yang modern, dijamin rasanya enak”, sambil menjelaskan.
Pembeli                   :   “Oh gitu!, kalau anda”, bertanya kepada pedagang miskin.
Pedagang Miskin    :    “Kalau saya, tahun ini hasilnya tidak memuaskan, dikarenakan gagal panen, lihat apelnya banyak ulatnya”. [Dengan muka sedih].
Pedagang Kaya       :    “Kalau begitu beli punya saya saja, daripada beli yang banyak ulatnya, bisa-bisa Anda keluarga anda mokat semua”, [Dengan kata menyindir].
Pembeli                   :    “Setelah dipikir-pikir, saya lebih membeli punya kamu saja”, katanya kepada Pedagang Miskin.
Pedagang Kaya       :    “Lho?, mengapa beli yang banyak ulatnya, sedangkan punya saya kualitas tinggi gitu lho….”, [tersenyum lebar].
Pembeli                   :    “ Begini saya jelaskan, apelnya buat saya makan, trus ulatnya buat burung peliharaan saya di rumah. Mengerti? “ [Tanpa rasa penyesalan].
Pedagang Kaya       :    “Ohhh….”[Terdiam]
Pedagang Miskin    :    “Larisss…Manisss… Daganganku habis.. “, [Rasa bahagia dan cape].

Pembeli pulang, dan pembeli miskin membereskan dagangannya.
Tak lama kemudian datang preman untuk menarik setoran.
Preman                    :    “Ayo,  mana setoranmu?”, [Kata si Preman dengan muka suram sambil membawa golok dan anak buah di belakang].
Pedagang Miskin    :    “Saya tidak jualan disini, saya cumin mau numpang lewat untuk pulang. Lihat sudah habis.” [Muka polos pembohong].
Preman                    :    “Kalau begitu saya makan saja buah-buahnya”, [serakah].
Pedagang Kaya       :    [Merespon], “Jangan Pak, saya dari pagi jualan. TIdak laku-laku bisa rugi saya”. Dengan muka sedih+bohong.
Preman                    :    “Oh kamu orangnya, kamu membohongi saya, saya pukul kamu.
Pedagang Kaya       :    “Ahhh….. kabur… “, [tergesa-gesa karena ingin dihajar preman dan anak buah preman].
Preman+Ank buah :    “Ayo kita tangkap tuh orang”. [Dihajar].



SELESAI

No comments:

Post a Comment

35 Alat Musik Tradisional Indonesia Beserta Gambar dan Penjelasannya

Alat Musik Tradisional Pukul di Indonesia 1. Aramba Aramba merupak...