“PEDAGANG KAYA DAN
PEDAGANG MISKIN”
Pada suatu pagi
yang cerah di Pasar Kemayoran, Jakarta. Ada seorang pedagang kaya dan pedagang
miskin yang berjualan bersebelahan. Mereka berjualan buah-buahan dan
sayur-sayuran.
Langsung saja ke
TKP...
Bunyi kendaraan
transportasi berlalu – lalang. Pagi ini terlihat ramai, karena memang di Pasar
selalu ramai. Banyak ibu-ibu dan bapak-bapak ke Pasar untuk membeli kebutuhan
sehari-hari. Pada saat itu …
Pembeli
:
“Mas, ada jual Apel? [dengan muka polos].
Pedagang Kaya :
“Oh ada, ini adalah apel kualitas terbaik dikota ini, ditanam
dengan proses yang modern, dijamin rasanya enak”, sambil menjelaskan.
Pembeli
: “Oh gitu!, kalau anda”, bertanya kepada pedagang miskin.
Pedagang Miskin : “Kalau saya,
tahun ini hasilnya tidak memuaskan, dikarenakan gagal panen, lihat apelnya
banyak ulatnya”. [Dengan muka sedih].
Pedagang Kaya
: “Kalau begitu beli punya saya saja, daripada beli yang
banyak ulatnya, bisa-bisa Anda keluarga anda mokat semua”, [Dengan kata
menyindir].
Pembeli
: “Setelah dipikir-pikir, saya lebih membeli punya kamu
saja”, katanya kepada Pedagang Miskin.
Pedagang Kaya
: “Lho?, mengapa beli yang banyak ulatnya, sedangkan punya
saya kualitas tinggi gitu lho….”, [tersenyum lebar].
Pembeli
: “ Begini saya jelaskan, apelnya buat saya makan, trus
ulatnya buat burung peliharaan saya di rumah. Mengerti? “ [Tanpa rasa
penyesalan].
Pedagang Kaya
: “Ohhh….”[Terdiam]
Pedagang Miskin :
“Larisss…Manisss… Daganganku habis.. “, [Rasa bahagia dan cape].
Pembeli pulang, dan pembeli miskin membereskan dagangannya.
Tak lama kemudian datang preman untuk menarik setoran.
Preman
: “Ayo, mana setoranmu?”, [Kata si Preman dengan muka
suram sambil membawa golok dan anak buah di belakang].
Pedagang Miskin : “Saya tidak
jualan disini, saya cumin mau numpang lewat untuk pulang. Lihat sudah habis.”
[Muka polos pembohong].
Preman
: “Kalau begitu saya makan saja buah-buahnya”, [serakah].
Pedagang Kaya
: [Merespon], “Jangan Pak, saya dari pagi jualan. TIdak
laku-laku bisa rugi saya”. Dengan muka sedih+bohong.
Preman
: “Oh kamu orangnya, kamu membohongi saya, saya pukul kamu.
Pedagang Kaya
: “Ahhh….. kabur… “, [tergesa-gesa karena ingin dihajar
preman dan anak buah preman].
Preman+Ank buah : “Ayo kita tangkap tuh
orang”. [Dihajar].
SELESAI
No comments:
Post a Comment