Tuesday, October 23, 2018

RAGAM HIAS PADA BAHAN KAYU

RAGAM HIAS PADA BAHAN KAYU
1. Pengertian Ragam Hias
Ragam hias disebut juga ornamen, merupakan salah satu bentuk karya seni rupa yang sudah berkembang sejak zaman prasejarah. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak ragam hias. Ragam hias di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu lingkungan alam, flora dan fauna serta manusia yang hidup di dalamnya. Keinginan untuk menghias merupakan naluri atau insting manusia. Faktor kepercayaan turut mendukung berkembangnya ragam hias karena adanya perlambangan di balik gambar. Ragam hias memiliki makna karena disepakati oleh masyarakat penggunanya. Menggambar ragam hias dapat dilakukan dengan cara stilasi (digayakan) yang meliputi penyederhanaan bentuk dan perubahan bentuk (deformasi).
2. Pengertian Bahan Kayu
Dalam kehidupan sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering digunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang sebagai barang tertentu, kayu tidak dapat digantikan dengan bahan karena sifat khasnya. Kita sebagai pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan.
Beberapa teknik dalam digunakan dalam menerapkan ragam hias pada bahan kayu, seperti mengukir dan menggambar. Mengukir berarti ragam hias dibuat dengan cara permukaan kayu dipahat dan dibentuk seperti relief. Teknik menggambar dibuat setelah benda atau barang seni terbentuk. Ragam hias pada kayu sering dijumpai pada pintu, jendela, bagian tiang rumah, dan bagian tertentu rumah. Pada umumnya, ragam hias selain digunakan sebagai bagian dari keindahan rumah juga berfungsi sebagai penolak bala atau penghormatan kepada roh leluhur. Beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan Papua memiliki ciri khas sendiri dalam membuat ragam hias pada bahan kayu.
3. Ragam Hias pada Bahan Kayu
Penempatan ragam hias pada bahan kayu dapat dilakukan pada bidang dua dan tiga dimensi. Pada bidang dua dimensi, ragam hias dapat dilakukan dengan menggambar atau melukis permukaan bidangnya. Penerapan ragam hias pada bidang dua dimensi seperti ragam hias pada ukiran kayu, dilihat dari sisi-sisi bangunan rumah adat.
Penerapan ragam hias pada bahan kayu sudah banyak dijumpai di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya daerah Jawa Tengah. Pemanfaatan kayu sebagai benda seni sudah sejak lama ada. Kayu biasanya diolah terlebih dahulu menjadi benda-benda seni tertentu kemudian diberikan sentuhan ragam hias. Ragam hias yang digunakan tidak berbeda dengan bahan-bahan lain. Ragam hias yang digunakan biasanya diambil dari unsur flora, fauna, geometris, dan bentuk-bentuk figuratif. 
a.      Ragam hias flora
https://i0.wp.com/azzamaviero.com/wp-content/uploads/2016/12/ragam-hias-flora.jpg?resize=700%2C557
Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora (vegetal) mudah dijumpai pada barang-barang seni, seperti batik, ukiran, kain sulam, kain tenun, dan bordir.  
b. Ragam hias fauna
Ragam hias fauna (animal) merupakan bentuk gambar motif yang diambil dari hewan tertentu. Hewan sebagai wujud ragam hias pada umumnya telah mengalami perubahan bentuk atau gaya. Beberapa hewan yang biasa dipakai sebagai objek ragam hias adalah kupu-kupu, burung, kadal, gajah, dan ikan. Ragam hias motif fauna telah mengalami deformasi namun tidak meninggalkan bentuk aslinya. Ragam hias fauna dapat dikombinasikan dengan motif flora dengan bentuk yang digayakan. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcTrL4W8dJTzC42WYrUdDgJJDVyCH_uROnOdByQcqKMnOKVNPNwuSguuYsJMzN0V1tZ6pJXWIOQbPSGeHMipsic1R2RE4v2NSkrxz1dNpxpxAR-jA2VYv_biTkk2UmM7fwjC-0mfA0YdB7/s200/fauna.jpg
Motif ragam hias daerah di Indonesia banyak menggunakan hewan sebagai objek ragam hias. Daerah-daerah tersebut seperti Yogyakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Motif ragam hias fauna tersebut dapat dijumpai pada hasil karya batik, ukiran, sulaman, anyaman, tenun, dan kain bordir Ragam hias bentuk fauna dapat dijadikan sarana untuk memperkenalkan kearifan lokal daerah tertentu di Indonesia seperti burung cendrawasih di Papua, komodo di Nusa Tenggara Timur, dan gajah di Lampung.


c. Ragam hias geometris
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLm3x_ezYZDVSs-toE6lFWzK8fDdN81unzPnGFkALm5wyDY9RC-s6zUevJMKsj20AC48zRw2yD9rz-WPMmWsACvc5Gbl3PV7EmRp8X7w2z4wijcnyW2bu3WMeZm0y3dWaNA20hn008gwGD/s320/geometris.jpgRagam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Gaya ragam hias geometris dapat dijumpai di seluruh daerah di Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Ragam hias geometris dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias. 
d. Ragam hias figuratif
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTCLjTP7Npsla-eZARbt604NnMPwHWT9cPw_8LPIScbziVNvl1GLlH7FPCLH6nS2b1ui18wNU4uytnWkIXQUmuBusb52LNeh7h3w6tH_VHtg6E_4EbOvHCPq4CZwvZ3AfEhOZqjLzrZDBc/s320/figuratif.jpgBentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar.
4. Teknik Berkarya Ragam Hias pada Bahan Kayu
Berkarya dengan bahan kayu dapat dilakukan dengan cara mengukir dan menggambar atau melukis. Mengukir dalah membuat sayatan pada permukaan kayu dengan menggunakan alat pahat. Kegiatan melukis berarti membuat gambar ragam hias dan kemudian diberi warna. 
a. Menggambar ragam hias ukiran di atas bahan kayu
Bentuk kayu ada yang berupa batang dan ada juga yang berbentuk papan. Kayu banyak jenisnya. Ada kayu yang memiliki serat halus dan kasar. Mengukir harus memperhatikan alur seratnya. Sebelum kayu diukir, terlebih dahulu harus dibuatkan gambar hiasnya. Membuat torehan pada kayu yang menggunakan ragam hias tertentu merupakan aktivitas dalam mengukir.
Alat utama untuk mengukir, yaitu mata pahat mendatar dan mata pahat melengkung.
Penggunaan pahat harus disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang akan diukir. Alat pemukul yang digunakan dalam kegiatan mengukir pada umumnya terbuat dari kayu meskipun ada jugayang menggunakan palu besi. 
Sebelum mengukir, sebaiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu alat dan bahan serta prosedur kerjanya. Kegiatan mengukir pada bahan kayu memiliki prosedur sebagai berikut:
Menyiapkan alat dan bahan menggambar ragam hias ukiran
Memilih bentuk ragam hias pada bahan kayu
Membuat sketsa ragam hias pada bahan kayu
Mulai mengukir di bagian dasar luar sketsa ragam hias
Mulai mengukir sketsa ragam hias
Membentuk garis dan lekukan
Merapikan atau membersihkan bagian ukiran yang belum sempurna
b. Melukis ragam hias di atas bahan kayu
Bahan kayu sebagai media dalam melukis ragam hias memiliki sifat yang banyak menyerap cat.  Penggunaan cat sebaiknya diulang-ulang agar warna yang diinginkan terlihat lebih sempurna. Pengulangan pengecatan dapat dilakukan setelah cat sebelumnya sudah kering.
Kegiatan melukis pada bahan kayu memiliki prosedur sebagai berikut:
Menyiapkan alat dan bahan melukis
Meyiapkan bahan kayu
Membuat sketsa ragam hias pada bahan kayu
Memberikan warna pada sketsa
Biarkan kering
Beri cat secara berulang-ulang agar warna terlihat lebih sempurna

Setelah warna terlihat sempurna, beri cat pelapis (vernis)

1 comment:

35 Alat Musik Tradisional Indonesia Beserta Gambar dan Penjelasannya

Alat Musik Tradisional Pukul di Indonesia 1. Aramba Aramba merupak...